Kaligrafi Doa Hari Kamis |
Beberapa Keutamaan Hari Kamis
Banyak hari yang dianggap suci dan mempunyai faedah atau keutamaan di dalamnya. Pun begitu, dalam Islam ada beberapa hari yang memang sudah dicontohkan oleh Rasulullah untuk melakukan kebaikan dan sebagainya.
Dalam seminggu, hari yang paling baik adalah Jum’at, bahkan disebut sebagai ‘sayyidul ayyam’ atau rajanya hari-hari. Karena banyak faedah di dalamnya. Namun, di sebelumnya juga adalah hari Kamis yang juga patut diketahui keutamaannya.
1. Dibukanya pintu surga
Pada hari ini dan Senin, orang-orang Mukmin diampuni dosanya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan sedang bermusuhan. Seperti dalam shahih Muslim, dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah bersabda,
“تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.”
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” [Shahih Muslim/IV/1987/Kitabul Birr was Shilah wal Adab]
2. Rasulullah senang berpuasa pada hari Senin dan Kamis
Hadits dari Siti A’isyah, ia berkata
“كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ اْلإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.”
”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis” [Sunan Tirmidzi/III/121-Sunan an-Nasai/IV/202-Sunan Ibnu Majah/I/553-Musnad Imam Ahmad/VI/106]
3. Amalan diperiksa pada hari Senin dan Kamis
Seperti dalam sabda Rasulullah,
“تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ اْلإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.”
“Amal-amal manusia diperiksa pada setip hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” [HR. At-Tirmidzi dan lainnya]
4. Rasulullah sering melakukan perjalanan pada hari Kamis
Sebagaimana dalam Shahih Bukhari, Kaab bin Malik RA berkata,
“لَقَلَّمَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِذَا خَرَجَ فِي سَفَرٍ إِلاَّ يَوْمَ الْخَمِيْسِ.”
“Sangat jarang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.”
Dalam riwayat lain yang juga dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu anhu:
“أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ فِي غَزْوَةِ تَبُوْكَ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ.”
“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (memang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” [Shahih Bukhari/IV/6]
Buka juga :
إرسال تعليق
Silahkan berkomentar