Rezeki Suami Bisa Terhambat Lantaran Istri yang Durhaka


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Rezeki Suami Bisa Terhambat Lantaran Istri yang Durhaka

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ

“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Ketika sang suami atau istri mencari nafkah untuk keluarga dengan cara yang halal dan terbaik versi Allah SWT, In Syaa Allah rezeki rumah tangga pun akan dilancarkan oleh-Nya.

Tapi, kalau ada saja upaya untuk menduakan Allah atau berbuat curang, Allah tidak segan-segan menarik semua nikmat rezeki tersebut sekedipan mata.

Bahkan ada juga yang menyatakan kalau sifat dan perilaku istri berpengaruh besar dalam kelancaran rezeki suami.

Selain bisa melancarkan rezeki suami, ada juga sifat istri yang malah membuat pintu rezeki suami jadi tertutup.

Anda harus menghindari sifat-sifat ini karena dampaknya sangat berbahaya.

1. Istri Yang Tidak Pernah Bersyukur

Tidak merasa puas adalah sifat dasar manusia. Tapi, mereka yang punya iman pada Allah, akan tahu betul kalau yang namanya tidak menyukuri rezeki malah akan menipiskan rezeki itu sendiri.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

Dengan begitu, bersyukur dengan rezeki yang ada sekarang adalah cara terbaik untuk bisa tetap diberkahi Allah SWT.

Ingat, dengan bersyukur, Allah akan terus memberikan rezeki-Nya pada Anda. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

Jadi, sebagai istri harus tetap bersyukur akan rezeki yang diperoleh suami ya.

2. Istri Yang Kikir

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِا لْفَحْشَآءِ ۚ وَا للّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ ۖ 

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 268)

Merasa kurang dan ogah bersedekah adalah sifat lain yang bakal mempersulit rezeki Allah SWT.

Padahal sedekah itu bisa menambah rezeki kita, buktinya tidak ada istilah orang jatuh miskin karena rajin memberi. Tapi sebaliknya, orang yang kikir nanti pintu rezekinya akan Allah tutup kembali.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗ وَمَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

"Katakanlah, Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik."
(QS. Saba' 34: Ayat 39)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman:

أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

"Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu" (Muttafaq 'Alaih).

Jika istri punya sifat yang kikir, jangan salahkan suami kalau rezekinya mendadak seret. Ingat, jangan pernah merasa berat untuk memberi pada mereka yang membutuhkan.

Sekecil apapun yang Anda beri, akan dicatat sebagai amal kebaikan oleh Allah dan percayalah, Allah akan menggantinya berkali-kali lipat. Maha Besar Allah.

3. Istri Yang Tidak Melayani Suaminya Dengan Baik

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نِ امْرَاَ ةٌ خَا فَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَا ضًا فَلَا جُنَا حَ عَلَيْهِمَاۤ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗ وَا لصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَاُ حْضِرَتِ الْاَ نْفُسُ الشُّحَّ ۗ وَاِ نْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ كَا نَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

"Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamaian, itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh-takacuh), maka sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 128)

Melalaikan dan mengabaikan tanggung jawabnya kepada suami. Tidak melayani suami dengan baik selayaknya tugas istri yang seharusnya.

Untuk itu, para istri seharusnya bisa belajar cara menghilangkan sifat egois dalam berumah tangga.

Sebagai seorang istri juga seharusnya Anda bisa melayani suami dengan sangat baik dan memberikan kasih sayang yang lebih kepada suami.

Sebab perhatianmu itu akan menjadi motivasi tersendiri bagi suami Anda.

4. Suka Membicarakan Keburukan Orang Lain

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

Ghibah atau membicarakan keburukan orang lain efeknya sangat berbahaya. Bukan hanya dosa besar yang akan kita dapatkan, tapi Allah akan menutup juga pintu rezeki orang yang suka nge-ghibah.

Istri biasanya sering sekali membicarakan keburukan orang lain. Mulai dari sekarang, lepaskan kebiasaan buruk tersebut karena bisa membuat pintu rezeki Anda dan suami jadi tertutup.

5. Istri Yang Boros

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاٰ تِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَا لْمِسْكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا

"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 26)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَا نُوْۤا اِخْوَا نَ الشَّيٰطِيْنِ ۗ وَكَا نَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 27)

Tak peduli seberapa besar penghasilan suami, jika istrinya menggunakan harta dijalan yang salah seperti untuk berfoya-foya, melakukan maksiat, dah hal-hal lainnya yang jelas dilarang dan bisa menimbulkan dosa ya dampaknya rezeki suami seret.

Oleh karena itu, tugas seorang istri yaitu harus mampu menghemat uang yang diberikan suami dan mampu mengontrol hasrat belanjanya. Sesuaikan saja dengan kemampuan suami.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)

Post a Comment

Silahkan berkomentar

أحدث أقدم